MIA
MIA Pagi itu seperti biasa Adzan subuh mengumandang di Mesjid – Mesjid, memanggil seorang Muslim untuk menunaikan kewajibannya, kecuali Mia, Mia masih terlelap tidur Pulas. Nampak di sudut matanya kelelahan yang teramat sangat, terbesit difikiran pertanyaan “apakah Mia menikmati hidup didunianya? Siang dia jadikan malam dan malam di jadikan siang , dmna semua aktifitas dimalam hari kau jadikan aktif, setiap malam kau mengais rejeki yang menurutmu syah, dan kamupun tau betapa berdosanya perbuatanmu?” Kapan akan semuanya berubah?, hal itu yang pernah Mia tanyakan kepada Nina, “ smuanya bisa berubah klo emang ada niat dihatimu, dan dibarengi dengan tindakanmu ”. Apa yang membuatmu bahagia, berada disamping dya, lelaki yang hanya jadi duri didalam dagingmu, dya selalu berkata bahwa dya mencintaimu tapi apa buktinya? Kamu selalu membela dya, dan berkata bahwa dy satu2nya yang mencintaimu, gmna dya tidak mencintaimu apabila yang dia butuhkan, kamu selalu ...